Selasa, 14 Februari 2017

Ingin jadi hafidz Al-Qur'an???... jangan lewati 8 tips ini...

                             Tips Menghafal Quran

Berikut saya sajikan delapan hal yang insyaa Allah membuat kita merasa nikmat menghafal Al-Qur’an. Tips ini merupakan cara jitu Ustadz Deden Makhyaruddin yang menghafal 30 juz dalam 56 hari (setoran) dan 19 hari untuk melancarkan.
Tapi uniknya, ia mengajak kita untuk berlama-lama dalam menghafal, sebagaimana dilansir Al-Qur’an Ikrar. Bismillah.
Mushaf Al Quran Al KarimMushaf Al-Qur’an Al-Karim
Suatu hari Ustadz Deden pernah menerima telepon dari seseorang yang ingin memondokkan anaknya di pesantrennya.
“Ustadz, menghafal di tempat antum tu berapa lama untuk bisa khatam?”
“SEUMUR HIDUP”, jawab Ustadz. Deden santai.
Meski bingung, Ibu itu tanya lagi, “Targetnya, Ustadz?”
“Targetnya HUSNUL KHOTIMAH, MATI DALAM KEADAAN PUNYA HAFALAN.”
“Mmm…kalo pencapaiannya, Ustadz?”, Ibu itu terus bertanya.
“Pencapaiannya adalah DEKAT DENGAN ALLAH”, kata Ustadz Deden tegas.
Menggelitik, tapi sarat makna. Ustadz Deden berprinsip: CEPAT HAFAL itu datangnya dari ALLAH, INGIN CEPAT HAFAL (bisa jadi) datangnya dari SYETAN.
Sebelum membaca lebih jauh, saya harap anda punya komitmen terlebih dahulu untuk meluangkan waktu satu jam per hari khusus untuk qur’an. Kapanpun itu, yang penting durasi satu jam.
Berikut delapan prinsip yang diterapkan Ustadz Deden beserta sedikit penjelasan dari redaktur AI.
1. Menghafal tidak harus hafal
Allah memberi kemampuan menghafal dan mengingat yang berbeda-beda pada tiap orang.
Bahkan imam besar dalam ilmu qiroat, guru dari Hafs -yang mana bacaan kita merujuk pada riwayatnya- yaitu Imam Asim menghafal Al-Quran dalam kurun waktu 20 tahun.
Target menghafal kita bukanlah ‘ujung ayat’ tapi bagaimana kita menghabiskan waktu (durasi) yang sudah kita agendakan HANYA untuk menghafal.
2. Bukan untuk diburu-buru, bukan untuk ditunda-tunda
Kalau kita sudah menetapkan durasi, bahwa dari jam 6 sampe jam 7 adalah WAKTU KHUSUS untuk menghafal misalnya, maka berapapun ayat yang dapat kita hafal tidak jadi masalah.
Jangan buru-buru pindah ke ayat ke-2 jika ayat pertama belum benar-benar kita hafal. Nikmati saja saat-saat ini. Saat dimana kita bercengkrama dengan Allah. satu jam lho.
Masak untuk urusan duniawi delapan jam betah, hehe. Inget, satu huruf melahirkan sepuluh pahala bukan?
So, jangan buru-buru. Tapi ingat, juga bukan untuk ditunda-tunda. Habiskan saja durasi menghafal secara ‘PAS’.
3. Menghafal bukan untuk khatam, tapi untuk setia bersama Qur’an
Kondisi HATI yang tepat dalam menghafal adalah BERSYUKUR bukan BERSABAR. Tapi kita sering mendengar kalimat “Menghafal emang kudu sabar”, ya kan?
Sebenarnya gak salah, hanya kurang pas saja. Kesannya ayat-ayat itu adalah sekarung batu di punggung kita, yang cepat-cepat kita pindahkan agar segera terbebas dari beban (khatam).
Bukankah di awal surat Thoha Allah berfirman bahwa Al-Qur’an diturunkan BUKAN SEBAGAI BEBAN. Untuk apa khatam jika tidak pernah diulang? Setialah bersama Al-Qur’an.
4. Senang dirindukan ayat
Ayat-ayat yang sudah kita baca berulang-ulang namun belum juga nyantol di memory, sebenarnya ayat itu lagi kangen sama kita. Maka katakanlah pada ayat tersebut “I miss you too…” hehe. Coba dibaca arti dan tafsirnya.
Bisa jadi ayat itu adalah ‘jawaban’ dari ‘pertanyaan’ kita. Jangan buru-buru suntuk dan sumpek ketika gak hafal-hafal. Senanglah jadi orang yang dirindukan ayat.
5. Menghafal sesuap-sesuap
Nikmatnya suatu makanan itu terasa ketika kita sedang memakannya, bukan sebelum makan bukan pula setelahnya. Nikmatnya menghafal adalah ketika membaca berulang-ulang.
Dan besarnya suapan juga harus pas di volume mulut kita agar makan terasa nikmat. Makan pake sendok teh gak nikmat karena terlalu sedikit, makan pake centong nasi bikin muntah karena terlalu banyak.
Menghafal-pun demikian. Jika “‘amma yatasa alun” terlalu panjang, maka cukuplah “‘amma” diulang-ulang.
Jika terlalu pendek maka lanjutkanlah sampai “‘anin nabail ‘adzhim” kemudian diulang-ulang. Sesuaikan dengan kemampuan ‘mengunyah’ masing-masing anda.

6. Fokus pada perbedaan, baikan persamaan
“Fabi ayyi alaa’i rabbikuma tukadz dziban” jika kita hafal 1 ayat ini,1 saja! Maka sebenarnya kita sudah hafal 31 ayat dari 78 ayat yg ada di surat Ar-Rahman.
Sudah hampir separuh surat kita hafal. Maka ayat ini dihafal satu kali saja, fokuslah pada ayat sesudahnya dan sebelumnya yang merangkai ayat tersebut.
7. Mengutamakan durasi
Seperti yang dijelaskan di atas, komitmenlah pada DURASI bukan pada jumlah ayat yang akan dihafal. Ibarat argo taxi, keadaan macet ataupun di tol dia berjalan dengan tempo yang tetap.
Serahkan satu jam kita pada Allah.. Syukur-syukur bisa lebih dari satu jam.
Satu jam itu gak sampe 5 persen dari total waktu kita dalam sehari loh! Lima persen untuk Al-Quran, harus bisa dong ah…
8. Pastikan ayatnya bertajwid
Cari guru yang bisa mengoreksi bacaan kita. Bacaan tidak bertajwid yang ‘terlanjur’ kita hafal akan sulit dirubah/diperbaiki di kemudian hari (setelah kita tahu hukum bacaan yang sebenarnya).
Jangan dibiasakan otodidak dalam hal apapun yang berkaitan dengan Al-Qur’an; membaca, mempelajari, mentadabburi, apalagi mengambil hukum dari Al-Quran.
Catatan penting:
Setiap point dari 1 – 8 saling terkait.
Semoga bermanfaat, niat kami hanya ingin berbagi. Mungkin ini bisa jadi solusi bagi teman-teman yang merasa tertekan, bosan, bahkan capek dalam menghafal.
Kami yakin ada yang tidak setuju dengan uraian di atas. Pro-kontra hal yang wajar karena setiap kepala punya pikiran dan setiap hati punya perasaan.
Oh ya, bagi penghafal pemula jangan lama-lama berkutat dalam mencari metode menghafal yang cocok dan pas. Dewasa ini banyak buku ataupun modul tentang menghafal Al-Qur’an dengan beragam judulnya yang marketable.
Percayalah, satu metode itu untuk satu orang. Si A cocok dengan metode X, belum tentu demikian dengan si B, karena si B cocok dengan metode Y.
Yakini saja sepenuhnya dalam hati bahwa menghafal itu PENELADANAN PADA SUNNAH NABI BUKAN PENERAPAN PADA SUATU METODE.
Satu lagi seringkali teman kita menakut-nakuti, “Jangan ngafal. Awas lho, kalo lupa dosa besar”. Hey, yang dosa itu MELUPAKAN, bukan LUPA.
Imam masjidil Haram pernah lupa sehingga dia salah ketika membaca ayat, apakah dia berdosa besar?
Semoga kita masuk syurga dengan jalan menghafal Qur’an. Aamiin.
Selamat menghafal.
- Juwandhi Diarup

Senin, 06 Februari 2017

Anak yg berbakti kpd orang tuanya dan sayang kpd mereka berdua,,, yakinlahh... Tidak akan di sia-siakan Allah...

[ Birrul Walidain ]

Ini adalah foto Akh Hudzaifah... dia adalah anak pertama dr. Allahuyarham Ust. Muhamad Taufik Ridlo ... usia 24th tinggal di jerman.....alumni ponpes Husnul Khotimah Kuningan Jawa Barat

Semalam dia dioperasi transplantasi hati untuk ayahanda tercinta yg terbaring sejak 21 januari  krn sakit liver... namun, sebelum hati itu berpindah, ayahanda diketahui mengalami infeksi usus... sehingga dada yg sdh terbuka harus dijahit kembali...

Taqdir menentukan bahwa ayahanda tercinta harus berpulang ke rahmatuLLAH pada pukul 01.05 dini hari di RSCM tgl 6 Februari 2017... jenazah dimakamkan di karawang di lingkungan sekolah Lampu Iman...

Ternyata.... setelah Akh hudzaifah mengetahui kabar ttg ayahanda, maka dia ingin melihat ayahnya untuk yg terakhir kalinya...
Dengan luka jahitan di dada yg masih basah, tidak menyurutkan keinginannya u melihat ayahanda tercinta....

Yaa... beginilah sesungguhnya ikatan hati dan kasih sayang yg kuat terbina antara seorang anak dan ayahnya... inilah contoh yg tidak semua orang tua beruntung mendapatkannya... anak yg berbakti..... anak yg menyayangi orang tuanya melebihi rasa sayang akan dirinya sendiri...

Tidak mudah untuk mendapatkan anak sholih seperti Akh hudzaifah... seringnya anak abai akan orang tua, memperebutkan harta, dan membuat masalah.... Anak yg sholih krn dididik oleh orang tua yg sholih..... dan ustadz Muhammad Taufik Ridlo telah membuktikannya... mendapatkan bakti dr putra sholihnya....

Barakallah yaa ustadz... yaa Akh Hudzaifah...

Semoga Allah menerima amal ibadah almarhum, mengampuni dosa beliau, menempatkan beliau bersama orang2 sholih di surgaNya....

Akh hudzaifah, semoga Allah mencintaimu krn cintamu kpd kedua orang tuamu... tetaplah menjadi anak yg sholih, kuat dan tegar....menjadi teladan semua orang

#Birrulwalidain

Minggu, 05 Februari 2017

Belajar tajwid yukk... supaya ngaji kita baik dan benar.

MATERI ILMU TAJWID "INSYA ALLAH LENGKAP"

MATERI ILMU TAJWID




khos untuk Anak-anak kita dan remaja-remaja yang ingin memperbaiki bacaan Al-Qur'annya.


  1.  TANDA-TANDA WAQAF DAN WASHAL



Waqaf artinya: sebaiknya berhenti.
  • (م )  ( وقف لا زم )     : harus berhenti
  • ( معا نقه )      : berhenti di salah satu titik
  • (ط )  ( وقف مطلق )    : sebaiknya berhenti
  • (قلى ) ( الوقف اولى )   : sebaiknya berhenti
  • (قف)  ( الوقف )       : sebaiknya berhenti
  • (ج  ) ( وقف جا ئز )    : boleh berhenti, juga boleh terus
Washol artinya: sebaiknya terus.

  • (لا   )  ( الوقف ممنوع )       : sebaiknya terus
  • (صلى)  ( الوصل اولى )        : sebaiknya terus 
  • (ز  )  ( مجوز الوقف )        : sebaiknya terus
  • (ص )  ( مر خص الوقف )    : sebaiknya terus
  • (ق)  ( قيل هو وقف )         : sebaiknya terus

      2.    GHUNNAH




Ghunnah artinya mendengung. Hal ini berarti bahwa setiap ada huruf Nun atau Mim yang bertasydid maka hukum bacaannya dinamakan Ghunnah.

Contoh:



(اِ نَّ       ثُمَّ        اِ نَّمَا       فَلَمَّا)



HUKUM NUN SUKUN/TANWIN



Perbedaan Nun sukun atau Tanwin adalah sama dalam lafadz tetapi lain dalam tulisan. Adapun hukum Nun sukun atau Tanwin dibagi menjadi 6 macam, antara lain:

  1. Idghom Bighunnah

Idghom     : memasukkan

Bighunnah : dengan mendengung

Artinya: apabila ada Nun sukun atau Tanwin bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah yang berjumlah 4 huruf, antara lain:ي  ن م و atau biasa di singkat dengan bunyi يَنْمُوْ

Contoh:
مَنْ يَقُوْ لُ ( نْ- ي )           فَلَنْ نَِّزيْدَ كُمْ ( نْ- ن )
فَتْحًا مُبِيْنًا ( _ً  – م)           مِنْ وَّرَائِهِمْ ( نْ- و )

  1. Idghom Bilaghunnah

Idghom         : memasukkan

Bilaghunnah : dengan tanpa mendengung

Artinya: apabila ada Nun sukun atau Tanwin bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah yang berjumlah 2 huruf, antara lain: ل dan ر

Contoh:
مِنْ لَدُ نْكَ ( نْ- ل )                   غَفُوْرٌرَحِيْمٌ ( _ٌ – ر)

  1. Idzhar

Idzhar berarti: jelas atau terang

Artinya: apabila ada Nun sukun atau Tanwin bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah yang berjumlah 6 huruf, antara lain: ﻫ  أ ح خ ع غ

Contoh:

كُفُوًا اَحَدٌ ( _ً – ا)              مِنْ حَيْثُ ( نْ – ح )           مَنْ خَفَّتْ ( نْ – خ )
خُلُقٍ عَظِيْمٍ ( ٍ – ع )          قَوْ مًا غَيْرَ كُمْ ( _ً -غ)        لَكُمُ اْلاَ نْهَا َر ( نْ – ﻫ )

  1. Iqlab

Iqlab berarti:

Artinya: apabila ada Nun sukun atau Tanwin bertemu dengan satu huruf dari huruf hijaiyyah yaitu: ب

Contoh:

مَنْ بَخِلَ ( نْ – ب )                 عَوَا نٌ بَيْنَ ( _ٌ – ب)

  1. Ikhfa’

Ikhfa’ berarti: samar-samar

Artinya: apabila ada Nun sukun atau Tanwin bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah yang berjumlah 15 huruf, antara lain:

ت ث ج د ذ ز س ش ص ض ط ظ ف ق ك

Contoh:
مِنْ تَحْتِهَا ( نْ – ت )             مَاءً ثَجَا جًا ( _ً – ث)            اَنْجَيْنَا كُمْ ( نْ – ج )
قِنْوَانٌ دَانِيَةٍ ( _ٌ – د)             مَنْ ذَالَّذِ يْ ( نْ – ذ)             يَوْمَئِذٍ زُرْقًا ( ٍ – ز )
اِنَّ اْلاِ نْسَا نَ ( نْ – س )        عَذَا بٌ شَدِ يْدٌ ( _ٌ – ش)        قَوْ مًا صَا لِحِيْنَ ( _ً – ص)
مُسْفِرَ ةٌ ضَا حِكَةٌ ( _ٌ – ض)    وَمَا يَنْطِقُ ( نْ – ط)             عَنْ ظُهُوْرِهِمْ ( نْ – ظ)
عُمْيٌ فَهُمْ ( _ٌ – ف)               رِزْقًا قَا لُوْا ( _ً – ق)          مَنْ كَا نَ يَرْجُوْا ( نْ – ك)

HUKUM MIM SUKUN
Hukum Mim sukun dibagi menjadi 3 macam, antara lain:

  1. Idghom Mitsli (Idghom Mimi)

Artinya: apabila ada Mim sukun bertemu dengan Mim

Contoh:

كُنْتُمْ مُسْلِمِيْنَ ( مْ – م )

  1. Ikhfa’ Syafawi

Artinya: apabila ada Mim sukun bertemu dengan Ba’

Contoh:

تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ ( مْ – ب )

  1. Idzhar Syafawi

Artinya: apabila ada Mim sukun bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah selain Mim dan Ba’

Contoh:

هُمْ نَا ئِمُوْنَ ( مْ – ن )                   اَمْ لَمْ تُنْدِ رْ هُمْ ( مْ – ت )

الخ ……..

HUKUM IDGHOM
Hukum Idghom dibagi menjadi 3 macam, antara lain:

  1. Idghom Mutamatsilain

Artinya: jika ada huruf yang sama, yang pertama sukun dan yang kedua hidup.

Contoh:

اِضْرِ بْ بِعَصَا كَ ( بْ – بِ )

  1. Idghom Mutajanisain

Dinamakan Idghom Mutajanisain jika TA sukun bertemu THA, THA sukun bertemu TA, TA sukun bertemu DAL, DAL sukun bertemu TA, LAM sukun bertemu RA, DZAL sukun bertemu ZHA.

Contoh:

(تْ- ط )   قَالَتْ طَا ئِفَة ٌ         ( طْ- ت )  لَئِنْ بَسَطْتَ            ( تْ- د )  اَثْقَلَتْ دَ عَوَا

( دْ- ت )   قَدْ تَبَيَّنَ                ( لْ- ر )  قُلْ رَبِّ                  ( ذْ- ظ )   اِذْ ظَلَمُوْا

  1. Idghom Mutaqorribain

Dinamakan Idghom Mutaqorribain jika TSA sukun bertemu DZAL, QAF sukun bertemu KAF, BA sukun bertemu MIM.

Contoh:

( ثْ- ذ )  يَلْهَثْ ذ لِكَ             ( قْ- ك )  اَلَمْ نَخْلُقْكُمْ             ( بْ- م ) يبُنَيَّ ارْ كَبْ مَعَنَا


QALQALAH
Qalqalah artinya memantul. Huruf Qalqalah ada lima, antara lain:
ق ط ب ج د biasa disingkat dengan bunyi   قَطْبُ جَدٍّ
Contoh:
ق- يَقْرَ أُ          ط- يَطْهَرُ           ب- يَبْخَلُ           ج- يَجْعَلُ           د- يَدْ خُلُ
Qalqalah dibagi dua:

  1. Qalqalah Sughra
Adalah: huruf Qalqalah yang matinya asli, sebagaimana contoh diatas.
  1. Qalqalah Kubra

Adalah: huruf Qalqalah yang matinya disebabkan waqaf.

Contoh:

خَلَقَ dibaca   خَلَقْ               اَحَدٌ dibaca اَحَدْ


LAFADZ ALLAH
Hukum lafadz Allah dibagi dua, yaitu:

  1. Dibaca tafkhim, jika lafadz Allah didahului harakat fathah atau dhummah.

Contoh:

وَاللهُ           نَصْرُ اللهِ

  1. Dibaca tarqiq, jika lafadz Allah didahului harakat kasroh.

Contoh:

بِسْمِ اللهِ الرَّ حْمنِ ا لرَّ حِيْمِ



HURUF SYAMSIYAH DAN QAMARIYAH
Huruf Syamsiyah dan huruf Qamariyah jumlahnya sama yaitu masing-masing ada 14 huruf.

  1. Huruf Syamsiyah: jika ada  ال bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah yang berjumlah 14, antara lain:

ت ث د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ل ن

Contoh:

وَالتِّيْنِ         اَلدُّ نْيَا         وَالشَّمْسِ           النِّعْمَةِ

الخ……

  1. Huruf Qamariyah: jika ada ال   bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah yang berjumlah 14, antara lain:

ب ج ح خ ع غ ف ق ك م و ﻫ ء ي

Contoh:

اَلْجُمُعَةُ           اَلْخَيْرُ           اَلْفِيْلُ            اَلْكَبِيْرُ

الخ……

IDZHAR WAJIB
Dinamakan Idzhar Wajib, jika ada Nun sukun atau Tanwin bertemu huruf YA atau WAWU dalam satu kalimat. Cara membacanya: terang atau jelas. Namun, didalam Al-Qur’an bacaan Idzhar Wajib ini hanya ada 4, yaitu:
اَلدُّ نْيَا              بُنْيَانٌ                 صِنْوَانٌ                    قِنْوَانٌ

HUKUM RA’
Hukum Ro’ ada dua:

  1. Ro’ yang dibaca Tafkhim
Ciri-ciri:
  1. Ro’ fathah, Ro’ fathah tanwin.
  2. Ro’ dhummah, Ro’ dhummah tanwin.
  3. Ro’ sukun didahului fathah atau dhummah.
  4. Ro’ sukun didahului kasrah ada hamzah washal.
  5. Ro’ sukun didahului kasrah bertemu huruf isti’la’.

Contoh:

a)      رَ- رًا        رَبَّنَا                  خَيْرًا

b)      رُ- رٌ         رُوَيْدًا                كَبِيْرٌ

c)      _َ _ُ  _ْ      اَرْ سَلَ              قُرْ ا نٌ
d)     _ِ ا رْ        اَ مِرْ تَا بُوْا         اِ رْ جِعُوْ ا
e)      _ِ رْ – خ ص ض ط ظ غ ق   مِرْ صَا دٌ         قِرْ طَا سٌ

  1. Ro’ yang dibaca Tarqiq

Ciri-ciri:

a)      Ro’ kasrah, Ro’ kasrah tanwin.

b)      Ro’ sukun didahului kasrah.

c)      Ro’ hidup didahului Ya’ dibaca waqaf.
Contoh:
a)      رِ- رٍ         رِجْسٌ            خُسْرٍ
b)      _ِ  رْ         فِرْ عَوْ نَ        فَكَبِّرْ
c)      _َِ ي  ُِ ر ٌٍ    خَيْرٌ              بَصِيْرٍ

HUKUM MAD
Hukum Mad dibagi dua:

  1. Mad Thabii

Yang dinamakan dengan mad Thabi’i, adalah: jika fathah diikuti ALIF, kasrah diikuti YA, dhummah diikuti WAWU. Panjang bacaannya: satu alif (dua harakat)

Contoh:

دَا – دِيْ – دُوْ       نُوْ حِيْهَا

  1. Mad Far’i
Mad Far’i dibagi menjadi 13, antara lain:
  1. Mad wajib muttashil

ialah: Mad Thabii bertemu hamzah dalam satu kalimat. panjang bacaannya: 2,5 alif (5 harakat).

Contoh:

جَاءَ               لِقَاءَ نَا             نِدَاءً 

  1. Mad jaiz munfashil

ialah:   Mad Thabii bertemu hamzah (bentuknya huruf alif) di lain kalimat. Panjang bacaannya: 2,5 alif (5 harakat).

Contoh:

اِنَّا اَعْطَيْنَا                   اِنَّا اَ نْزَلْنَا

  1. Mad ‘aridh lissukun

ialah:  Mad Thabii bertemu huruf hidup dibaca waqaf. Panjang bacaannya:  3 alif (6 harakat).

Contoh:

اَبُوْكَ = اَبُوْكْ                عِقَا بِ = عِقَا بْ

  1. Mad ‘iwadh

ialah:  jika ada fathah tanwin yang dibaca waqaf, selain TA’ marbuthah. Panjang bacaannya: 1 alif (2 harakat).

Contoh:

عَلِيْمًا = عَلِيْمَا

  1. Mad shilah

ialah: setiap dhomir HU dan HI apabila didahului huruf hidup. Mad shilah dibagi dua, yaitu: Mad shilah qashirah dan Mad shilah thawilah. Yang dinamakan Mad shilah thawilah, adalah Mad shilah qashirah bertemu huruf hamzah (bentuknya alif).

Panjang bacaan Mad shilah qashirah: 1 alif (2 harakat).

Contoh:

لَه‘-  بِه 
Panjang bacaan Mad shilah thawilah: 2,5 alif (5 harakat).
Contoh:
اَنَّ مَا لَه اَخْلَدَه

  1. Mad badal

ialah:   setiap Aa, Ii, Uu yang dibaca panjang. Panjang bacaannya: 1 alif (2 harakat).

Contoh:

امَنُوْا              اِيْتُوْ نِيْ                  اُوْ تِيَ

  1. Mad tamkin

ialah:  YA kasrah bertasydid bertemu YA sukun. Panjang bacaannya: 1 alif (2 harakat).

Contoh:

اُمِّيِّيْنَ                   حُيِّيْتُمْ                 نَبِيِّنَ

  1. Mad lin

ialah:  fathah diikuti WAWU atau YA sukun bertemu huruf hidup dibaca waqaf. Panjang bacaannya: 3 alif (6 harakat).

Contoh:

خَوْ فٌ = خَوْفْ                   اِلَيْهِ = اِلَيْهْ

  1. Mad lazim mutsaqqal kalimi

ialah: Mad Thabii bertemu tasydid. Panjang bacaannya: 3 alif (6 harakat).

Contoh:

وَ لاَ الضَا لِّيْنَ

  1. Mad lazim mukhaffaf kalimi

ialah: Mad badal bertemu sukun. Panjang bacaannya: 3 alif (6 harakat).

Contoh:

ا لاْنَ

  1. Mad lazim musyabba’ harfi
ialah:  huruf hijaiyyah yang dibaca panjangnya 3 alif (6 harakat). Jumlah hurufnya ada 8, yaitu:

ن ق ص ع س ل ك م

Contoh:

ن   ق   ص    ا لمّ      ا لمّص

  1. Mad lazim mukhaffaf harfi
ialah:  huruf hijaiyyah yang dibaca panjangnya 1 alif (2 harakat). Jumlah hurufnya ada 5, yaitu:

ح ي ط ﻫ ر

Contoh:

طه          يس           عسق         كهيعص            ا لمّر

  1. Mad farq

ialah: Mad badal bertemu tasydid. Panjang bacaannya: 3 alif (6 harakat). 

Contoh:

  قُلْ اْلا للهُ